Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) berharap pemerintah dapat memberikan stimulus ekspor guna menjaga pertumbuhan industri percetakan yang sedang menghadapi tantangan berat. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPGI, Ahmad Mughira Nurhani mengungkapkan bahwa saat ini kapasitas percetakan offset mencapai sekitar 1 juta buku per hari, namun hanya 50% dari kapasitas tersebut yang terpakai.
“Masih banyak peluang yang belum dioptimalkan. Kami meminta pemerintah untuk memberikan stimulus ekspor, khususnya untuk kertas mentah yang diiringi dengan produk jadi cetakannya,” kata Mughira Senin (29/7).
Menurutnya, stimulus ini akan mendorong penerbit dan pasar luar negeri untuk mencetak di Indonesia, sehingga kebutuhan cetak negara mereka dapat terpenuhi.
Mughira juga menyebut bahwa kinerja percetakan saat ini masih didukung oleh penyerapan untuk kemasan. Namun, tantangan berat datang dari berkurangnya penggunaan kertas untuk kemasan, serta digitalisasi yang mempengaruhi percetakan offset nonkemasan.
“Kondisi dunia percetakan untuk percetakan offset nonkemasan memang mengalami pelemahan akibat proses digitalisasi,” ujarnya.
Meski demikian, segmen digital printing terus mengalami pertumbuhan pesat, demikian pula dengan offset printing yang digunakan untuk cetakan kemasan atau packaging. Banyak percetakan offset yang beralih ke digital printing atau fokus pada percetakan kemasan. Di tengah kondisi ini, PPGI masih memproyeksikan pertumbuhan percetakan digital dan kemasan naik di atas 10%.
“Tantangan terberat adalah program lesspaper di instansi dan masyarakat global yang mengurangi pemakaian bahan kertas. Transformasi ke digital merupakan tantangan bagi industri percetakan offset,” pungkasnya.
Sebagai tambahan, PT Balai Pustaka (Persero) sempat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 50% karyawannya pada Maret 2024. Direktur Utama Balai Pustaka, Achmad Fachrodji mengungkapkan bahwa pengurangan karyawan dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan percetakan. Balai Pustaka mendapat bantuan dari Danareksa untuk memenuhi hak-hak pekerjanya.
“Mengurangi karyawan yang terkait percetakan dibantu oleh Danareksa,” ungkap Achmad dalam konferensi pers, Kamis (25/7/2024). Meski sempat memangkas jumlah karyawan, Achmad optimistis bahwa Menteri BUMN Erick Thohir tidak akan menutup perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan, percetakan, dan multimedia itu. Ia yakin Balai Pustaka akan terus berkembang dengan adanya sejumlah proyek percetakan buku dan film yang sedang digarap.
Dengan adanya stimulus ekspor yang diharapkan oleh PPGI, industri percetakan di Indonesia diharapkan dapat bangkit dan terus tumbuh di tengah tantangan digitalisasi dan transformasi industri. Demikian informasi seputar stimulus ekspor harapan PPGI. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Nutshell-Movies.Com.