PLTA Kayan Akan Dibuat Terintegrasi dengan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional

Pembangunan PLTA Kayan serta Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional masuk dalam proyek strategis nasional.

Pemerintah Pusat akan segera membendung Sungai Kayan di Kalimantan Utara guna di Jadikan Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 9.000 megawatt (MW).

Proyek tersebut akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia. Untuk saat ini, status PLTA terbesar masih dipegang oleh PLTA Cirata yang mampu memproduksi setrum sebesar 1.008 MW.

PLTA Kayan akan diintegrasikan dengan kawasan disekitarnya

Kepala Staf Kepresidenan Jendral (Purn) TNI Moeldoko mengatakan, pemerintah akan membuat kawasan di sekitar PLTA Kayan sebagai kawasan industri terintegrasi.

Hal tersebut akan diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman alias MoU antara PT Kayan Hidro Energi dengan pihak yang akan mengeksekusi pembangunan PLTA yakni PT Adhi Karya dan Pelabuhan Indonesia IV.

Gambar PLTA Sutami (Dok. PLN)

Penandatangan MoU tersebut dikawal langsung oleh KSP Moeldoko serta disaksikan oleh Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.

“Nanti ada pembangunan pelabuhan karena disitu juga secara terintegrasi akan dibangun sebuah kawasan industri. Tiga proyek itu sekaligus dalam satu kawasan terintegrasi,” kata Moeldoko di Kantor KSP, Kamis (15/8/2019). Seperti dikutip dari Kompas.com.

“Untuk itu, salah satu tugas yang dijalankan Kepala KSP adalah mengawal jalannya proyek stratefis nasional,” tambahnya.

Sementara itu, Irianto Lambrie mengatakan pembangunan kawasan Industri terintergasi di Kalimantan Utara didasarkan pada Peraturan Presiden nomor 58 tahun 2018.

Dalam Perpres itu disebutkan pembangunan kawasan industri terintegrasi itu masuk dalam proyek strategis nasional.

Kedepan, kawasan di sekitar PLTA Kayan akan didirkan sejumlah industri berat yaitu smelter dan pabrik baterai. Industri tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 12.000 hekatre.

“Nanti listrik yang dihasilkan akan dialirkan ke sana dan di sana akan dibangun industri berat seperti smelter, baterai dan sejumlah industri lain. Sementara ini luasnya 12.000 hektare,” ujarnya.

Sebagai informasi, pelaksaan konstruksi PLTA di Sungai Kayan akan dimulai pada ahkir tahun 2019. Lokasinya berada di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan.

Pembangunan tersebut akan dilakukan dalam lima tahap. Untuk yang pertama akan dibangun PLTA Kayan 1 dengan kapasitas 900 MW.  Proses pengerjaan tiap bendunganya diperkirakan akan menelan waktu 5 tahun.

Related Posts