Contents
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras yang terjadi secara global. Dalam acara pembagian bantuan beras di Alun-alun Kirambu, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Jokowi menjelaskan bahwa serangan El Nino dan konflik internasional menjadi faktor utama yang memicu kenaikan harga beras.
“Ya jadi kenapa bantuan beras ini diberikan? Karena kita tahu ada kenaikan harga beras, benar? Itu terjadi di semua negara. Kenaikannya bahkan melebihi kita di semua negara karena terjadi kemarau panjang akibat El Nino,” ujar Jokowi.
Dampak El Nino Terhadap Harga Beras
El Nino adalah fenomena cuaca yang menyebabkan kemarau panjang, telah berdampak signifikan pada produksi beras di berbagai negara. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, tetapi juga oleh negara-negara lain yang mengalami penurunan produksi pertanian akibat kekeringan yang berkepanjangan. Kekeringan ini mempengaruhi hasil panen dan pasokan beras global, sehingga harga beras pun melonjak.
Masalah Distribusi Akibat Perang Sebabkan Beras Jadi Mahal
Selain dampak El Nino, Jokowi juga menyinggung masalah distribusi beras yang terganggu oleh konflik internasional. Ia menyebut dua perang yang masih berlangsung saat ini, yaitu antara Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
“Transportasi sekarang tidak mudah karena ada perang di Palestina, ada perang juga di Ukraina,” tambahnya. Konflik di Ukraina, khususnya, telah mengganggu ekspor gandum dari negara tersebut. Ukraina, yang dikenal sebagai salah satu produsen gandum terbesar di dunia, tidak dapat mengirimkan sekitar 27 juta ton gandum akibat perang. Hal ini berdampak pada pasokan pangan global, termasuk beras, karena ketergantungan pada pasokan gandum juga mempengaruhi harga komoditas lainnya.
Bantuan Pemerintah Indonesia untuk Stabilkan Harga Beras
Meski menghadapi tantangan besar, Jokowi bersyukur bahwa pemerintah Indonesia masih mampu memberikan bantuan beras kepada masyarakat. Dalam acara tersebut, Jokowi membagikan bantuan beras sebesar 10 kg kepada warga, sebagai bentuk upaya pemerintah untuk meringankan beban akibat kenaikan harga beras.
“Alhamdulillah, di negara kita bapak ibu tergantikan tersubsidi oleh bantuan beras 10 kg ini. Ini patut disyukuri, mengingat beberapa negara mengalami kesulitan karena kenaikan harga pangan,” ungkap Jokowi.
Kondisi Global dan Respons Pemerintah
Kenaikan harga beras ini mencerminkan kondisi global yang penuh tantangan. Perubahan iklim yang ekstrem dan ketidakstabilan politik internasional berdampak langsung pada ketahanan pangan. Namun, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen untuk memastikan ketersediaan pangan bagi rakyatnya, meski dalam situasi sulit.
Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi masyarakat untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga beras. Kesadaran ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam menyediakan bantuan dan menjaga stabilitas harga pangan. Bantuan beras sebesar 10 kg yang diberikan pemerintah merupakan salah satu langkah konkret untuk mengatasi dampak dari kondisi global tersebut.
Dengan demikian, meski harga beras mahal menjadi tantangan yang signifikan, respons cepat dan tepat dari pemerintah dapat membantu meringankan beban masyarakat. Upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat menjaga ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi di tengah tantangan global yang terus berkembang.