Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi memperoleh izin usaha pertambangan khusus (IUPK) tambang batu bara dari pemerintah. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengelola lahan tambang seluas 26 ribu hektare di Kalimantan Timur. Izin tersebut diberikan setelah melalui proses yang panjang, dengan dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yahya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Jokowi atas konsesi tambang yang telah diberikan. “Kami sampaikan terima kasih kepada presiden yang berikan konsesi sampai terbitnya IUP, jadi sekarang kami siap untuk mengerjakan usaha pertambangan di lokasi yang ditentukan,” ujar Yahya dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Kamis (22/8).
Tambang batu bara yang akan dikelola oleh NU berada di wilayah bekas PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kalimantan Timur. Meskipun lahan tambang tersebut sudah diteliti sebagian, potensi produksi batu baranya masih belum dapat dipastikan secara menyeluruh.
Yahya menekankan perlunya penelitian lanjutan untuk mengetahui total potensi yang dimiliki oleh lahan tersebut. “Produksinya baru sebagian dieksplorasi, sebagian kecil saja dieksplor sehingga kita belum tahu semuanya berapa,” jelasnya.
Rencana produksi tambang ini ditargetkan akan dimulai pada Januari 2025. Namun, sebelum proses produksi dapat dimulai, NU perlu membentuk dan mempersiapkan struktur perusahaan yang akan mengelola operasional tambang batu bara tersebut. Yahya optimis bahwa dengan izin yang sudah selesai, produksi akan dapat berjalan sesuai rencana.
“Segera (berproduksi), karena IUP sudah kelar, mudah-mudahan Januari sudah bisa bekerja,” tegas Yahya.
Pemberian IUP Tambang kepada NU ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung organisasi besar seperti NU untuk terlibat dalam sektor strategis seperti pertambangan. Dengan luas lahan yang signifikan dan potensi batu bara yang menjanjikan, NU diharapkan dapat berkontribusi positif bagi perekonomian nasional serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Dengan dimulainya produksi pada awal 2025, langkah ini menandai babak baru dalam pengelolaan sumber daya alam oleh NU, sekaligus menambah daftar entitas yang terlibat dalam industri tambang di Indonesia.
Demikian informasi seputar IUP tambang batu bara yang diterima oleh PBNU. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Nutshell-Movies.Com.