Setelah peristiwa merger IndiHome dan Telkomsel, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah mengungkapkan rencana akan segera melakukan proses merger di anak perusahaan. Namun demikian, Ririek menegaskan bahwa rencana tersebut tidak sebesar integrasi Fixed Mobile Convergence (FMC) yang terjadi akibat penyatuan IndiHome dan Telkomsel.
Pada pertemuan di Kantor Kementerian BUMN pada Kamis (26/10/2023), Ririek mengatakan, “Ada, mungkin di anak-anak usaha, tetapi tidak sebesar FMC lah.”
Ririek menambahkan bahwa anak perusahaan yang dimaksud memiliki portofolio yang serupa, dan saat ini rencana merger tersebut masih dalam proses. “Misalnya ada anak usaha, lebih baik karena portofolionya sama-sama dengan yang lain, kita gabung. Masih dalam proses, tapi tidak sebesar FMC,” lanjutnya.
Tujuan utama dari rencana merger IndiHome dan Telkomsel ini adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kesehatan operasional anak usaha Telkom. “Bagian dari strategi penyederhanaan operasional kami adalah untuk memastikan anak perusahaan kami lebih efisien, efektif, dan sehat,” jelas Ririek.
Meski demikian, Ririek belum memiliki target yang jelas terkait rencana akuisisi dalam waktu dekat. Namun, Telkom tetap membuka peluang untuk melakukan akuisisi di masa mendatang.
Sebagai informasi tambahan, keputusan merger IndiHome dan Telkomsel mendapat tanggapan positif dari Ketua Bidang Sinergitas BUMN dan BUMD Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Mufti Anam. Mufti menyambut keputusan ini sebagai langkah yang tepat, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional Telkom Group, tetapi juga memperkuat posisi Telkomsel sebagai penyumbang pendapatan terbesar di Telkom Group. Dengan pernyataan tersebut, terlihat jelas bahwa langkah Telkom untuk menggabungkan IndiHome dan Telkomsel menjadi satu entitas telah menunjukkan hasil positif dan keputusan yang strategis.
Demikian informasi seputar merger IndiHome dan Telkomsel. Untuk berita terkini lainnya hanya di Nutshell-movies.com.