Tjandra Limanjaya Raih Penghargaan dari adat Dayak. Penghargaan tersebut diberikan oleh Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), lembaga adat resmi tertinggi yang menaungi masyarakat Dayak di seluruh Indonesia.
Bukan tanpa alasan MADN memberikan penghargaan dan gelar kehormatan kepada Tjandra. Ia dianggap sebagai sosok yang punya kontribusi dalam kemajuan dan peningkatan kualitas SDM suku Dayak, khususnya di Kalimantan Utara.
Tjandra Limanjaya Raih Penghargaan dari Adat Dayak
Acara penyerahan penghargaan dihadiri oleh tetua adat sekaligus Presiden Majlis Adat Dayak Nasional Marthin Billa. Upacara penghargaan adat Dayak dilakukan dengan proses penyerahan pakaian kebesaran khas Dayak, dari mahkota, baju, hingga mandau.
Dalam upacaya tersebut tidak hanya dihadiri oleh tokoh dan anggota MADN, turut hadir pula pejabat dan tokoh setempat mulai dari gubernur Kalimantan Utara, wakil gubernur Kaltara, bupati dari berbagai kabupaten, hingga tokoh Pemuka Masyarakat setempat.
Alasan Tjandra Limanjaya Dapat Penghargaan Adat Dayak
Alasan pemberian penghargaan adat Dayak oleh MADN kepada Tjandra Limanjaya tak lepas dari kontribusi Tjandra dalam pembangunan PLTA Kayan.
Seperti diketahui, Tjandra Limanjaya adalah pemilik PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang menjadi pengembang dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan.
Perlu diketahui bahwa PLTA Kayan dibangun di aliran sungai Kayan tepatnya di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Pembangunan PLTA tersebut dilakukan di lingkungan masyarakat yang notabene adalah bersuku Dayak.
Keberadaan PLTA Kayan menimbulkan efek baik bagi masyarakat setempat. Tidak hanya membantu mencukupi kebutuhan energi listrik, PLTA Kayan memicu sejumlah kemajuan lain. Misalnya, Tjandra melalui PT KHE ikut melibatkan masyarakat sekitar dalam pembangunan PLTA Kayan sesuai dengan keterampilannya.
Selain itu PLTA Kayan disebut tidak hanya akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, namun membantu peningkatan kualitas SDM, memicu insting kewirausahaan, serta menambah adanya objek wisata baru di aliran Sungai Kayan.
Manfaat keberadaan PLTA Kayan juga diakui secara langsung oleh Presiden MDAN, Marthin Billa. Menurutnya, Tjandra berhasil memberikan kontribusi nyata kepada warga Dayak.
“Bagaimana membangun masyarakat. Baik itu bidang ekonomi, bidang pendidikan, sosial dan lainnya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Anggota DPD RI Dapil Kaltara itu.
Selain itu ia juga memberikan apresiasi tertinggi atas keputusan Tjandra melalui PT KHE karena melibatkan warga Dayak khususnya sebagai tenaga kerja dalam pembangunan proyek PLTA.
Tanggapan Tjandra Limanjaya
Menanggapi pemberian penghargaan oleh MADN, Tjandra mengaku senang. Ia juga mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan kepadanya memacu semangat untuk berkontribusi membangun masyarakat adat Dayak.
“Semoga apa yang telah diberikan kepada saya pada hari ini bisa menambah tekad, semangat dan bakti saya kepada warga Dayak dan masyarakat di Kalimantan Utara,” tuturnya.
Selain itu Tjandra juga menceritakan bahwa penghargaan adat Dayak yang diberikan kepadanya membuat ia teringat momen saat pertama kali merintis pembangunan PLTA Kayan Cascade tahun 2011 silam. Ia optimis bahwa PLTA Kayan akan menjadi pembangkit listrik terbesar se- Asia Tenggara.
“Sehingga bukan hanya untuk kemakmuran Indonesia, tapi lebih khusus akan berdampak pada masyarakat Dayak. Saya percaya, berdirinya PLTA Kayan Cascade ini akan meningkatkan kemakmuran dan ekonomi masyarakat Dayak dan Kalimantan Utara,” tambahnya lagi.
Kabar bahwa Tjandra Limanjaya raih oenghargaan dari Adat Dayak adalah bukti bahwa pengusaha dan masyarakat adat mampu bekerja sama dalam membangun perekonomian serta meningkatkan kualitas SDM masyarakat di Indonesia.