PLTA Kayan Manfaatkan Potensi Alam untuk Energi Terbarukan

Pembangunan PLTA Kayan menuai pujian Gubernur Kalimatan Utara.

Pembangunan PLTA Kayan mendapatkan reaksi dari Gubernur Kalimantan Utara Iranto Lambrie. Hal tersebut diungkapkan ketika  membuka acara Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) di Tanjung Selor, Kalimantan Utara.

PLTA Kayan Inovasi Energi Terbarukan

Kalimantan yang terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya, ternyata juga menyimpan potensi energi yang melimpah. Potensi tersebut disimpan pada sungai, di mana sungai-sungai di Kalimantan memiliki arus dan ukuran yang besar sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik.

Tekait dengan kekayaan energi alam yang disimpan Kalimantan, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menyinggungnya melalui akun media sosial Instragram-nya pada hari Senin (9/9/2019).

Lambrie menyatakan jika dirinya bersama para petani dan nelayan se-Kalimantan Utara  telah mengikuti PEDA KTNA tingkat Provinsi, dan menyatakan rasa syukur terhadap kekayaan alam Kaltara meskipun provinsi tersebut baru berusia 6 tahun.

Sungai di Kalimantan berpotensi menyimpan energi besar (licdn.com)

Hutan dan sungai-sungai yang besar juga disinggung Lambrie karena tidak hanya berpotensi sebagai sarana transportasi, akan tetapi juga memiliki potensi menjadi sumber energi listrik dengan kapasitas yang besar.

“Salah satunya di Sungai Kayan Bulungan, yang Insya Allah dalam waktu dekat ini akan dimulai pengerjaan pra konstruksinya. Kita juga bersyukur, meski masyarakatnya beraneka suku, agama dan latar belakang lain, Kaltara tetap kondusif.” tulis Lambrie.

Lambri menyatakan jika masyarakat Kaltara yang kini hidup bersama-sama dan harmonis modal yang besar dalamberbagai upaya melakukan pembangunan dan investasi kedepannya.

Atas keharmonisan hubungan dengan alam Kaltara, Lambrie mengucapkan terima kasih kepada para petani dan nelayan yang telah bekerja keras dalam upaya memajukan ekonomi di provinsi Kaltara.

“Saya yakin, petani dan nelayan Kaltara, adalah petani dan nelayan yang tangguh. Namun demikian saya berharap, agar kita semua untuk terus belajar. Jangan malu belajar. Jangan malu bertanya. Di era sekarang, masyarakat, tak terkecuali bagi para petani, dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi. Kita harus memiliki daya saing di semua hal.” ungkapnya.

Meskipun zaman sudah semakin maju, Lambrie tidak lupa untuk selalu membudayakan sikap saling peduli, dan gotong-royong untuk kesejahteraan bersama.

Lambrie juga mengkritik, meskipun Indonesia negara agraris, namun pada kenyatanyanya masih tertinggal dengan beberapa negara tetangga seperti Thailand, Vietna, dan Malaysia.

Pembangunan PLTA Kayan yang akan dimulai akhir tahun 2019 ini adalah kerja sama pemerintah pusat dan pemerindah daerah yang sudah sepatutnya diapresiasi. Bumi yang semakin tua, membutuhkan sumber energi baru yang ramah lingkungan.

Related Posts